A. Definisi Sindrom Gagal Pulih
Suatu sindrom yang berhubungan dengan menurunya fungsi
organ tubuh, kerusakan sistim fisiologis secara multipel dan berkurangnya
kemampuan untuk memulihkan homostasis tubuh (Bertali, et, al, 2006)
Sindroma
gagal-pulih adalah suatu kondisi tubuh sebagai akibat dari menurunnya kapasitas
multisistem yang berisiko tinggi terhadap timbulnya berbagai penyakit, trauma
atau kondisi kesehatan negatif lainnya namun kondisi tersebut dapat dicegah
melalui intervensi tertentu. Contoh bentuk gagal-pulih, antara lain: perawatan
diri yang tidak terpelihara karena kelemahan dan keletihan (fatigue) atau
seseorang yang sering jatuh karena gaya berjalan yang tidak seimbang atau
kelemahan.
B. Penyebab Sindrom Gagal Pulih
Ø Faktor
Estrinsik
1.
Lingkungan/sosial
Mis : lansia yang diisolasi, miskin,
tinggal sendiri, penelantaran, penganiayaan
2. Pesikologis
Mis : depresi
3. Fungsionl
Mis : Dimensia
Ø Intrinsik (somatis)
1. Penurunan energi yang diperoleh tubuh
Mis: Kondisi gigi geligi yang sudah ompong, malabsorbsi,
disfagia.
2. Peningkatan kebutuhan energi
Mis: Status katabolik
3. Efek samping obat
Mis: Obat dg ES mual, muntah
4. Penyakit kronis
Mis: PPOK, Kanker, Penurunan audio-visual. (The
Medical Council of Canada, 2008)
C. Tanda Dan Gejala
a. Di tandai dengan
gejala
1. Kelemahan fisik (impared
physical fungtion)
Faktor pencetus : gangguan
neurologis, gangguan penglihatan, gangguan muskuloskeletal, kondisi lingkungan
yang tidak kondusif, kemampuan pemberian perawatan, penyakit komorbid,
obat-obatan.
2. Malnutrisi
Faktor pencetus :
Hiposmia dan hipogeusia, Gangguan pada gigi dan mulut, Gangguan menelan dan
bicara, compliance lambung, Waktu pengosongan lambung lebih lama,
Cholesterofobia, Masalah ekonomi, Efek samping obat.
3. Depresi
Faktor pencetus :
Duka cita (kematian), Penurunan hub. Sosial, Menciutnya jaringan sosial, Riwayat
depresi, Respon pada penyakit kronis, Pengobatan dalam waktu lama
4. Kerusakan
kongnitif (congnitif imparet)
Faktor pencetus :
Dimensia, Delirium berat, Penyebab irreversible (CVA), Obat-obatan Mis:
β-blocker, antikolinergik.
(Sarkisian,
CA, 1996)
Apabila seseorang menunjukkan tiga
gejala atau lebih disebut “gagal-pulih”, apabila hanya menunjukkan satu atau
dua gejala disebut “pregagal-pulih”, sedangkan tidak menujukkan gejala apapun
disebut “tak gagal-pulih”. Ketiga level tersebut tergantung pada usia, kondisi penyakit
kronis, fungsi kognitif, dan gejala depresif.
D. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian : Status kesehatan saat ini dan sebelumnya, Px fisik head
to toe, Review pengobatan yang pernah diterima, Pemeriksaan lab, 4 gejala yg
menandai gagal pulih, Pengkajian lingkungan.
b. Diagnosa keperawatan.
Ø Intoleransi aktifitas b.d. imobilitas/bed rest secara
umum
Ø Kelelahan b.d. masalah psikologis, situasional crisis,
fisiologis, lingkungan
Ø Ketidakberdayaan b.d. stres jangka panjang, hilangnya
kepercayaan pada Tuhan, pembatasan aktifitas yang lama, memburuknya keadaan fisiologis
Ø Resiko tinggi injury
Ø Gangguan mobilitas fisik
Ø Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Ø Nyeri kronik
c. Prinsip interfensi keperawatan
1. Kelemahan fisik
a) Latihan fisik : Kekuatan menahan, gerakan fisik (cara berjalan
dan balance) dan terapi wicara.
b) Terapi okupasi
c) Modifikasi lingkungan
2. Depresi
a) Psikoterapi : Pet therapy, Introduce, activities and
visitors.
b) Antidepresan
c) Modifikasi lingkungan
3. Malnutrisi
a) Kaji penyebab adanya gangguan pada pemenuhan nutrisi
lansia.
Mis: penglihatan, ekstremitas atas, gx menelan, gx
absorbsi, dll.
b) Atasi oral pathology.
c) Review pola makan lansia.
d) Meningkatkan frekuensi makan.
e) Berikan suplemen & penambah napsu makan.
f) Berikan nutrisi enteral atau parenteral bila diperlukan.
4. Kerusakan Kognitif
a) Mengembangkan pola pikir optimistik
b) Mengatasi depresi
c) Mengatasi malnutrisi
d) Mengatasi infeksi
e) Memberikan obat penghambat dimensia
5. Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan/kemampuan
keluarga dan care giver profesional dalam merawat lansia. PENYAKIT
LANSIA (SINDROM GAGAL PULIH)
A. Definisi Sindrom Gagal Pulih
Suatu sindrom yang berhubungan dengan menurunya fungsi
organ tubuh, kerusakan sistim fisiologis secara multipel dan berkurangnya
kemampuan untuk memulihkan homostasis tubuh (Bertali, et, al, 2006)
Sindroma
gagal-pulih adalah suatu kondisi tubuh sebagai akibat dari menurunnya kapasitas
multisistem yang berisiko tinggi terhadap timbulnya berbagai penyakit, trauma
atau kondisi kesehatan negatif lainnya namun kondisi tersebut dapat dicegah
melalui intervensi tertentu. Contoh bentuk gagal-pulih, antara lain: perawatan
diri yang tidak terpelihara karena kelemahan dan keletihan (fatigue) atau
seseorang yang sering jatuh karena gaya berjalan yang tidak seimbang atau
kelemahan.
B. Penyebab Sindrom Gagal Pulih
Ø Faktor
Estrinsik
1.
Lingkungan/sosial
Mis : lansia yang diisolasi, miskin,
tinggal sendiri, penelantaran, penganiayaan
2. Pesikologis
Mis : depresi
3. Fungsionl
Mis : Dimensia
Ø Intrinsik (somatis)
1. Penurunan energi yang diperoleh tubuh
Mis: Kondisi gigi geligi yang sudah ompong, malabsorbsi,
disfagia.
2. Peningkatan kebutuhan energi
Mis: Status katabolik
3. Efek samping obat
Mis: Obat dg ES mual, muntah
4. Penyakit kronis
Mis: PPOK, Kanker, Penurunan audio-visual. (The
Medical Council of Canada, 2008)
C. Tanda Dan Gejala
a. Di tandai dengan
gejala
1. Kelemahan fisik (impared
physical fungtion)
Faktor pencetus : gangguan
neurologis, gangguan penglihatan, gangguan muskuloskeletal, kondisi lingkungan
yang tidak kondusif, kemampuan pemberian perawatan, penyakit komorbid,
obat-obatan.
2. Malnutrisi
Faktor pencetus :
Hiposmia dan hipogeusia, Gangguan pada gigi dan mulut, Gangguan menelan dan
bicara, compliance lambung, Waktu pengosongan lambung lebih lama,
Cholesterofobia, Masalah ekonomi, Efek samping obat.
3. Depresi
Faktor pencetus :
Duka cita (kematian), Penurunan hub. Sosial, Menciutnya jaringan sosial, Riwayat
depresi, Respon pada penyakit kronis, Pengobatan dalam waktu lama
4. Kerusakan
kongnitif (congnitif imparet)
Faktor pencetus :
Dimensia, Delirium berat, Penyebab irreversible (CVA), Obat-obatan Mis:
β-blocker, antikolinergik.
(Sarkisian,
CA, 1996)
Apabila seseorang menunjukkan tiga
gejala atau lebih disebut “gagal-pulih”, apabila hanya menunjukkan satu atau
dua gejala disebut “pregagal-pulih”, sedangkan tidak menujukkan gejala apapun
disebut “tak gagal-pulih”. Ketiga level tersebut tergantung pada usia, kondisi penyakit
kronis, fungsi kognitif, dan gejala depresif.
D. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian : Status kesehatan saat ini dan sebelumnya, Px fisik head
to toe, Review pengobatan yang pernah diterima, Pemeriksaan lab, 4 gejala yg
menandai gagal pulih, Pengkajian lingkungan.
b. Diagnosa keperawatan.
Ø Intoleransi aktifitas b.d. imobilitas/bed rest secara
umum
Ø Kelelahan b.d. masalah psikologis, situasional crisis,
fisiologis, lingkungan
Ø Ketidakberdayaan b.d. stres jangka panjang, hilangnya
kepercayaan pada Tuhan, pembatasan aktifitas yang lama, memburuknya keadaan fisiologis
Ø Resiko tinggi injury
Ø Gangguan mobilitas fisik
Ø Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Ø Nyeri kronik
c. Prinsip interfensi keperawatan
1. Kelemahan fisik
a) Latihan fisik : Kekuatan menahan, gerakan fisik (cara berjalan
dan balance) dan terapi wicara.
b) Terapi okupasi
c) Modifikasi lingkungan
2. Depresi
a) Psikoterapi : Pet therapy, Introduce, activities and
visitors.
b) Antidepresan
c) Modifikasi lingkungan
3. Malnutrisi
a) Kaji penyebab adanya gangguan pada pemenuhan nutrisi
lansia.
Mis: penglihatan, ekstremitas atas, gx menelan, gx
absorbsi, dll.
b) Atasi oral pathology.
c) Review pola makan lansia.
d) Meningkatkan frekuensi makan.
e) Berikan suplemen & penambah napsu makan.
f) Berikan nutrisi enteral atau parenteral bila diperlukan.
4. Kerusakan Kognitif
a) Mengembangkan pola pikir optimistik
b) Mengatasi depresi
c) Mengatasi malnutrisi
d) Mengatasi infeksi
e) Memberikan obat penghambat dimensia
5. Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan/kemampuan
keluarga dan care giver profesional dalam merawat lansia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar