Jumat, 27 Mei 2016

HIV/AIDS


Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah nama untuk virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia virus ini terus bertambah banyak hingga menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak sanggup lagi melawan virus yang masuk.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi virus HIV tersebut. Infeksi virus HIV secara perlahan menyebabkan tubuh kehilangan kekebalannya oleh karenanya berbagai penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh. Akibatnya penyakit-penyakit yang tadinya tidak berbahaya akan menjadi bahaya bagi tubuh.  “slowly but deadly“, pelan tapi mematikan itulah julukan yang saya berikan untuk virus penyakit yang satu ini. HIV/AIDS merupakan penyakit yang mematikan bagi manusia, bahkan hingga saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit yang menyerang sistem kekebalan manusia itu.
Pengobatan hanya akan membantu Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA) untuk hidup lebih lama tetapi penyakit AIDS sendiri belum dapat disembuhkan tetapi dapat ditekan jumlah HIV dengan obat antiretroviral (ARV).
Orang yang baru terpapar HIV belum tentu menderita AIDS. Hanya saja lama kelamaan sistem kekebalan tubuhnya makin lama semakin lemah, sehingga semua penyakit dapat masuk ke dalam tubuh. Pada tahapan itulah penderita disebut sudah terkena AIDS. HIV dapat menular melalui :
a.       Melalui cairan vagina atau sperma
b.      Seks yang sering bergonta ganti pasangan
c.       Penyimpangan seksual seperti: seks pra nikah, pelacuran dan homoseksual
d.      Penggunaan jarum suntik bersama dari orang yang sudah terinfeksi HIV
e.       Transfusi darah yang terkontaminasi dengan virus HIV
f.       Dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya
Orang yang terinfeksi HIV biasanya dapat hidup bertahun-tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit. Mereka mungkin tampak sehat dan merasa sehat tetapi dapat menularkan virus pada orang lain.
Ada beberapa poin penting untuk pencegahan penyebaran dan penularan HIV/AIDS tersebut, diantaranya yaitu:
a.       Pencagahan yang utama adalah melalui pendidikan Agama dan pendidikan seks yang benar
b.      Menghindari perilaku seks bebas dan penyimpangan seksual
c.       Tidak mengkonsumsi narkoba
d.      penggunaan jarum suntik yang steril
e.       pemantauan kaum lelaki di lingkungan kerja serta perlindungan terhadap perempuan dan remaja putri
Mengapa Perlu Tahu HIV/AIDS?
a.       AIDS adalah penyakit berbahaya yang mematikan.
b.      Belum ada obat penyembuhnya dan vaksin pencegahnya.
c.       AIDS dapat menyerang semua orang tanpa pandang bulu.
d.      Masa inkubasinya lama antara 5 sampai 7 tahun.
e.       Biasanya orang yang kemasukan virus HIV tidak diketahui oleh dirinya sendiri maupun orang lain, bahwa dirinya mengidap virus HIV, karena dia tampak sehat dan merasa dirinya sehat.
Adapun gejala-gejala yang biasa nampak pada penderita AIDS adalah:
1. Lelah berkepanjangan
1.   Sering demam (>38 °C)
2.   Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
3.   Berat badan turun mencolok
4.   Bercak merah kebiruan pada kulit/mulut
5.   Diare lebih satu bulan tanpa sebab yang jelas
6.   Bercak putih/luka dalam mulut
Bagaimana Proses Penularan HIV/AIDS?
Cairan tubuh penderita AIDS yang berperan dalam penularan adalah darah, sperma, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya yang tercemar HIV, misalnya air ludah. Cara penularan AIDS terutama melalui:
1)      Hubungan seksual, baik dengan sejenis maupun berbeda jenis kelamin yang mengidap virus HIV.
2)      Tukar menukar jarum suntik, akupunktur, tato, dan alat cukur yang tercemar virus HIV.
3)      Transfusi darah yang tercemar virus HIV.
4)      Dari ibu hamil yang kemasukan virus HIV kepada bayi yang dikandungnya.
5)      Pertolongan persalinan yang tercemar virus HIV.

AIDS tidak menular karena:
1.      Berjabat tangan, bersentuhan dengan badan, pakaian, dan barang-barang penderita HIV/AIDS
2.      Gigitan serangga atau nyamuk
3.      Bercium pipi
4.      Makanan dan minuman
5.      Hidup serumah dengan penderita, asalkan tidak melakukan hubungan seksual.
6.      Berenang bersama-sama dalam satu kolam renang
7.      Penderita bersin dan batuk di dekat kita
8.      Menggunakan WC yang sama dengan penderita HIV/AIDS
9.      Satu kantor atau sekolah, dll.
10.  Namun demikian tetap perlu diwaspadai apabila ada kulit kita yang terluka dapat menjadi pintu masuknya virus HIV.
Bagaimana Mencegah Tertularnya HIV/AIDS?
1)      Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada teman, kelompok, dan keluarganya untuk mengurangi keresahan akibat berita yang salah dan menyesatkan.
2)      Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan antara lain:
3)      Mempertebal iman dan taqwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar nikah serta berganti-ganti pasangan.
4)      Hindari alat tercemar
5)      Alat kedokteran disteril (disucihamakan) dengan betul
6)      Jarum suntik jangan bergantian dan tidak mengkonsumsi narkoba
7)      Alat cukur jangan bergantian
8)      Jarum tindik, tato, alat salon harus steril
9)      Hati-hati bila kerokan
10)  Penderita HIV/AIDS sadar untuk tidak menularkan penyakit pada orang lain
11)  Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke arah perbuatan seksual yang menyimpang.
12)  Kalau suami istri sudah terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan benar dalam melakukan hubungan seksual.
13)  Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran virus HIV/AIDS melalui jarum suntik, transfusi darah, dan luka yang terbuka.
14)  Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak hamil.
15)  Hindarkan pemakaian pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik orang lain.

Bagaimana Sikap Kita Terhadap Pengidap Virus HIV dan Penderita AIDS?
1)      Berpikirlah positif dan tenang, serta hindarilah tingkah laku yang bisa menularkan virus HIV.
2)      Perlakukan penderita AIDS secara manusiawi dan bijaksana serta jangan dikucilkan dari pergaulan.
3)      Anjurkan penderita untuk selalu memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
4)      Bimbing ke jalan agama agar tetap percaya diri, dan yakinkan tobatnya diterima Tuhan dan tetap beramal baik hingga akhir hayatnya.
5)      Ringankan penderitaan batin penderita AIDS.
Jika penderita AIDS meninggal dunia, diusahakan perawatan jenazahnya secara khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar