Selasa, 07 April 2020

Ratusan Mutasi DNA Akibat Rokok

Merokok satu pak per hari sudah umum bagi sebagian perokok, tetapi bagi yang lain, jumlah sekian itu dinilai sudah berlebihan. Kebiasaan merokok yang berlebih ini ternyata dapat menyebabkan kerusakan dan ratusan mutasi pada DNA perokok.

Soal kerusakan dan mutasi DNA perokok ini didasarkan ada hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science. Penelitian itu menunjukkan kerusakan pada sel di bagian-bagian tubuh yang terpapar langsung oleh rokok. Selain itu, kebiasaan merokok berlebih ini juga diketahui menambah kecepatan cellular clock yang dapat menyebabkan mutasi DNA sehingga risiko kanker pun meningkat.
Salah satu peneliti dari Los Alamos National Laboratory, Ludmil Alexandrov mengatakan, mutasi DNA ini tak hanya terjadi pada organ tubuh yang terpapar langsung oleh rokok, tapi juga ke organ-organ lain yang tidak langsung mendapatkan paparan asap rokok.
Hal ini diketahui setelah tim meneliti lima ribu tumor dari 17 jenis kanker berbeda yang terkait dengan kebiasaan merokok. Sampel ini didapatkan dari para perokok dan nonperokok sebagai perbandingan. Dari penelitian itu, tim menemukan pola berbeda pada DNA perokok.
Dalam jurnal tersebut, peneliti memaparkan, sebanyak 150 mutasi terjadi pada sel paru setiap tahun. Sebanyak 97 mutasi juga ditemukan pada sel di laring setiap tahun. Sebanyak 23 mutasi lainnya ditemukan pada sel di mulut dengan 18 mutasi lainnya pada sel di kandung kemih setiap tahun. Tim peneliti pun menemukan adanya enam mutasi pada sel di hati setiap tahun.
“Sebelum ini, kita memiliki bukti epidemiologi yang menghubungkan kebiasaan merokok dengan kanker. Sekarang kita benar-benar dapat mengobservasi dan mengukur perubahan molekuler pada DNA akibat kebiasaan merokok,” ujar Alexandrov seperti dilansir CNN, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, tim peneliti juga mengungkapkan, rokok tembakau merupakan gabungan berbagai bahan kimia yang 60 di antaranya diketahui bersifat karsinogenik, atau menyebabkan kanker melalui mutasi gen yang bersifat permanen walaupun dia sudah berhenti merokok. “Kami menemukan orang yang merokok satu pak per hari memiliki rata-rata 150 mutasi tambahan pada parunya setiap tahun, yang menyebabkan mengapa perokok berisiko lebih besar terkena kanker paru,” kata dia.
Seperti dilansir CTV News, kebiasaan merokok merupakan penyebab kematian terbesar yang bertanggung jawab pada setidaknya enam juta kasus kematian setiap tahunnya di dunia. Di sisi lain, penyebab kematian ini sebenarnya dapat dicegah. Namun, jika kebiasaan merokok saat ini tidak diperbaiki, World Health Organization (WHO) memprediksi rokok dapat membunuh lebih dari satu miliar orang di abad ke-21.