Mungkin Anda pernah membaca atau
mendengar tentang mitos yang sudah cukup lama beredar di masyarakat yang
menyebutkan bahwa mengkonsumsimentimun,
khususnya bagi wanita, dapat menyebabkan keputihan. Sehingga banyak
wanita yang memiliki kekhawatiran berlebih jika ingin makan mentimun atau ketimun/timun.
Faktanya, hingga saat
ini belum ada satu pun penelitian medis yang menemukan keterkaitan antara
mengkonsumsi mentimun dengan permasalahan pada daerah kewanitaan yang sering
timbul pada wanita dewasa, yaitu keputihan.
Sebenarnya, Anda harus memahami bahwa
cairan yang keluar dari daerah kewanitaan yang biasa disebut dengan
keputihan merupakan pertanda bahwa organ intim kewanitaan Anda sedang dalam
kondisi sehat, asalkan
cairan yang keluar dari organ intim tersebut tidaklah berbau amis atau berwarna
keruh. Karena, alaminya pada setiap wanita dewasa yang sedang mengalami masa
subur atau ovulasi, juga pada wanita dewasa yang sedang menyusi buah hatinya,
cairan keputihan yang keluar akan meningkat.
Mentimun sejatinya merupakan sayuran yang sangat
bermanfaat. Di Indonesia, mentimun salah satu sayuran favorit karena mudah
didapat dan tak sulit untuk diolah. Nah, percayakah Anda ada satu kota di
Jepang di mana dilarang untuk menanam maupun makan mentimun?
Sebuah kota bernama Adose-cho di Prefektur Fukui
melarang penduduknya untuk menanam maupun makan mentimun. Ada satu kepercayaan
yang mendasari
Dilansir dari Rocketnews24, Jumat (18/09/2015),
penyebab mentimun dilarang di kota tersebut adalah mitos setempat. Dikisahkan
salah satu dewa bernama Susanoo berteduh dari badai di bawah rak yang penuh
dengan mentimun.
Tiba-tiba, rak tersebut jatuh dan membuat sebuah
mentimun jatuh di mata sang dewa dengan keras. Mentimun tersebut entah
bagaimana membuat ia buta. Sang dewa pun mengutuk timun untuk selamanya.
Terdengar tak masuk akal, namun nyatanya penduduk
tersebut sangat memercayai mitos tersebut. Misalnya saja ada salah satu
penduduk yang mencoba menanam menitimun tiba-tiba kudanya lari dan mati
setelahnya.
Terlepas dari apakah legenda tersebut benar atau
tidaknya, penduduk kota Adose-cho tetap memelihara kepercayaan tersebut hingga
kini.
alam era di mana obat-obatan sudah maju, kini penyakit
bisa dengan cepat ditangani sehingga tidak terjadi wabah yang meluas. Namun, namanya bukan manusia jika
tidak pernah membuat kesalahan. Seperti halnya ketika mentimun jenis tertentu dijual ke pasaran.
Andrew & Williamson Fresh Produce, sebuah perusahaan
yang berbasis di San Diego menarik kembali produk mentimun mereka yang
dikatakan diproduksi di Mexico.
Saat ini menurut dewan kesehatan kota, mentimun
tersebut disinyalir menjadi penyebab wabah salmonella-- yakni genus bakteri
enterobakteria gram-negatif berbentuk batang yang menyebabkan tifoid,
paratifod, dan penyakit foodborne.
Restoran pun diingatkan untuk tidak memasak dengan
mentimun jenis yang dikenal dengan sebutan ‘slicer’. Ciri-cirinya
memiliki kulit berwarna gelap dan berukuran 17 sampai 25 cm.
Wabah tersebut diberitakan telah menjangkiti 285 orang
penduduk di 27 negara bagian dan memakan satu korban jiwa sejak 3 Juli sampai
17 Agustus. Dengan setengah dari korban berusia di bawah 18 tahun.
Menurut Central
for Disease Control and Prevention US (CDC), 53 dari mereka
yang terjangkit Salmonella Poona, mengalami kondisi yang cukup parah, sehingga
memerlukan perawatan medis di rumah sakit.
Inilah 10 manfaat mentimun bagi kesehatan tubuh kita :
https://sehatsehatiweb.wordpress.com/2017/02/20/manfaat-mentimun-timun/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar